Kamis, 19 Januari 2012

Kegelisahan Jiwa..........

Ya Robb...

Sikap lembutMU tlah membuatku berani melakukan kemaksiatan..


Tirai2MU atas dosa-dosaku,,memabawaku memiliki sedikit rasa malu..


Pengetahuanku akan luasnya rahmatMU dan besarnya AmpunanMU,,mempercepat


driku langgar...


sangat banyak laranganMU,,,ku lakukan...ampuni aku,,,,


Ya Robb...Seandainya kubersabar atas menahan panasnya neraka,,,bagaimana mungkin


kusanggup bersabar tuk tdk saksikan keagunganMU..




Ya Robb....


Dalam sujudku kuteriakkan AsmaMU sekeras-kerasnya...


agar runtuh kesombongan dlm hatiku...


Dalam sujudku terakhir ,,Ya ALLAH...


kumenangis sejadi-jadinya biar kering air mata ini...


namun basah ladang hati yg gersang...


Dalam sujud terakhirku Ya Rahman...


Ku lihat dosa yang membayangiku...


kelam mencekram jiwa yg lusuh..




Ya Robb..


ijin kan ku kmbali padaMU,,tolong aku dg cintaMU..


merasakan knikmatan rahmatMU...




Astagfirullah wa atuubu ilaihi......

Sabtu, 07 Januari 2012

***^^^Bercermin Diri^^^****

  Bismillah........

Tatkala kudatangi sebuah CERMIN, tampaklah sosok yang sudah sangat lama kukenal, dan sangat sering kulihat. Namun aneh, sesungguhnya aku BELUM MENGENAL siapa yang kulihat.


Tatkala kutatap WAJAH, hatiku bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya dan bersinar indah di surga sana..?? Ataukah wajah ini yang nanti akan hangus legam di neraka jahannam..??"


Tatkala kumenatap MATA, nanar hatiku bertanya, "Mata inikah yang akan menatap Alloh.. Menatap Rosululloh, dan Kekasih-kekasih Alloh kelak..?? Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, terburai, menatap neraka jahannam..?? Akankah mata penuh maksiat ini, yang akan menyelamatkan..?? Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini..??"



Tatkala kutatap MULUT, hatiku kembali bertanya, "Apakah mulut ini yang kelak mendesah penuh kerinduan, mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH saat malaikat maut menjemput..?? Ataukah menjadi mulut yang menganga dengan lidah menjulur, dengan lengkingan jerit pilu, yang mencopot sendi-sendi setiap yang mendengar..?? Ataukah mulut ini jadi pemakan buah zaqun jahannam yang getir, penghangus, dan penghancur setiap usus..??"



"Apakah gerangan yang engkau ucapkan, wahai mulut yang malang..?? Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan..?? Berapa banyak hati yang remuk, dengan sayatan pisau kata-katamu yang mengiris tajam..?? Berapa banyak kata-kata semanis madu, yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu..?? Berapa sering engkau berkata jujur..?? Berapa langkanya engkau dengan syahdu, memohon agar Alloh mengampunimu..??



Tatkala kutatap TUBUHku, "Apakah tubuh ini, yang kelak menyala penuh cahaya bersinar, bersuka cita dan bercengkrama di surga..?? Ataukah tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur mendidih, dalam lahar neraka jahannam, terpasung tanpa ampun, menderita yang tak akan pernah berakhir..?
"Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang telah engkau lakukan..?? Berapa banyak orang-orang yang engkau dzolimi dengan tubuhmu..?? Berapa banyak hamba-hamba yang lemah, yang engkau tindas dengan kekuatanmu..?? Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan- tanpa peduli, padahal engkau mampu..?? Berapa banyak hak-hak yang telah engkau rampas..??"


Ketika kutatap kembali cermin, "Hai tubuh, seperti apakah gerangan isi HATImu..?? Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu..?? Ataukah sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu..?? Apakah hatimu segagah ototmu..?? Ataukah selemah daun-daun yang sudah gugur..?? Apakah hatimu seindah penampilanmu..?? Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu..??"


Betapa BEDA.... Betapa BEDA apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi... Aku telah tertipu oleh TOPENG yang selama ini tampak... Betapa banyak pujian yang terhampar, hanyalah memuji topeng... Sedangkan aku.... Hanyalah seonggok sampah yang terbungkus....


Orang yang yakin dengan kematian, mengapa masih bisa bergembira..?? Orang yang mengetahui akan dekatnya hisab… Bagaimana ia masih bisa berleha-leha..?? Orang yang menyadari bagaimana Qolbu sering bolak-balik… Kenapa masih bisa merasa Aman..

Cermin adalah untuk melihat fisik diri, tapi setiap kali aku bercermin, aku merasakan aku bukanlah aku.. Aku bukanlah diriku.. Aku bukanlah sebaik yang orang lihat.. Sesungguhnya dalam hatiku aku sangat berbeda.. Aku melihat di cermin hanyalah sebuah topeng dengan segala atribut yang kupakai. Aku sedih, karena aku bukanlah aku.. Kealiman yang orang pikir tentang diriku selama ini, ternyata membuat diriku tetap menjadi topeng, jika sikapku tidak berubah dari kekotoran hati, dan sikap yang tak tampak oleh luar. Aku melihat topeng dalam cermin...


Aku ingin membuang topeng ini, tapi aku yakin bahwa tidak ada seorangpun yang bisa melepaskannya, kecuali diriku sendiri. Semuanya berawal dari diriku, dan harus diakhiri dari diriku juga. Ketulusan hati, keinginan kuat untuk berubah, ingat akan akibat yang akan kupertanggungjawabkan kelak sebagai diriku, yang hanya mampu melepaskan topeng itu. Aku b
erharap dilain kali aku bercermin, aku tidak lagi melihat topeng.. tetapi wajahku...


Aku tertipu... Aku malu Ya Alloh...
Ya Alloh... Selamatkan aku...
Aamiin... Ya Robbal 'aalamiin..


terinpirasi dari note hikma's  
~*~ Abdullah Gymnastiar dalam buku Ir. Permadi Alibasyah "Sentuhan Qolbu" ~*~